For those of you interested using my service , email me : mariana_nsam@yahoo.com.
Original Text
STAMINA
DAN ENERGI
Stamina didefinisikan sebagai kekuatan
fisik dan moral untuk bertahan menghadapi penyakit, rasa lelah atau lemah, dan
daya tahan. Kekuatan atau daya tahan fisik dan moral ini disokong oleh energi
yang di produksi dalam tubuh manusia. Semua makhluk hidup memerlukan energi
untuk melangsungkan kehidupan. Energi diperlukan untuk pertumbuhan dan
aktivitas sehari-hari. Saat kita beraktivitas, kebutuhan akan energi meningkat
begitu juga dengan kebutuhan akan oksigen oleh otot. Peningkatan kebutuhan akan
oksigen ini dipenuhi dengan meningkatkan intensitas dan dalamnya pernafasan
serta peningkatan aliran darah akibat bertambahnya detak jantung. Tubuh memiliki dua sistem energi utama, yaitu sistem
energi aerob dan anaerob. Sistem aerob merupakan sistem pertama yang digunakan
saat tubuh memerlukan energi. Sistem aerob menghasilkan energi melalui pengubahan
makanan menjadi Adenosine triphosphate
(ATP). ATP diperlukan untuk menunjang banyak fungsi sel termasuk fungsi
transport memindahkan substrat melewati membran sel. ATP juga digunakan untuk
kerja mekanik, menyediakan energi yang dibutuhkan untuk kontraksi otot, bukan
hanya otot jantung (untuk sirkulasi jantung) dan otot skeletal (untuk
pergerakan tubuh), tetapi juga bertindak sebagai fungsi kimia, menyuplai energi
yang dibutuhkan untuk membentuk beribu-ribu makromolekul yang dibutuhkan oleh
sel untuk hidup.1,2
ATP dibuat melalui beberapa proses
sel diantaranya fermentasi, respirasi, dan fotosintesis. Sebagian besar sel
menggunakan Adenosine diphosphate (ADP)
sebagai molekul prekursor. Proses perubahan dari ADP menjadi ATP terjadi di
mitokondria melalui siklus yang dinamakan siklus krebs. Pada siklus krebs
terjadi pengeluaran ion H+ dari membran dalam mitokondria
mengakibatkan aktivasi enzim untuk mengkatalisa tambahan fosfor ke tiga
sehingga membentuk ATP. Sumber ATP didapatkan dari pengubahan zat makanan
dengan bantuan oksigen. Zat makanan yang diubah diantaranya karbohidrat, asam
lemak dan asam amino.3
Apabila oksigen dalam tubuh tidak
mencukupi untuk menghasilkan energi melalui sistem aerob maka tubuh mengubah
produksi energi menjadi sistem energi kedua yaitu sistem anaerob yang
memproduksi energi tanpa membutuhkan oksigen. Terdapat dua tipe dari sistem
anaerob yaitu (1) sistem ATP-PC (Alaktik) yang didapatkan pada serat otot dan
(2) sistem glikolisis anaerobik (Laktik) yang berasal dari degradasi
glukosa/glikogen.2
PERAN VITAMIN DAN MINERAL DALAM PRODUKSI ENERGI
Selain dari sumber
makanan, diperlukan juga peran dari vitamin dan mineral, diantaranya vitamin B1,
B2, B3, B12, vitamin C, vitamin E, besi, magnesium, dan asam folat. Vitamin
B1,B2, dan B3 yang disebut thiamin, riboflavin, dan niacin membantu tubuh
mengubah makanan menjadi unit glukosa yang digunakan oleh tubuh untuk membentuk
ATP. Vitamin B2 dan B3 juga merupakan prekursor dari FADH2 dan NADH, kofaktor
yang dibutuhkan untuk memproduksi ATP. Vitamin B6 juga memegang peranan penting
dalam produksi energi tubuh, vitamin B6 merupakan vitamin yang penting untuk
metabolisme hemoglobin, yang menghantarkan oksigen melalui darah. Oksigen
diperlukan untuk metabolisme ATP. Vitamin C dan E bertindak sebagai antioksidan
terbukti bermanfaat untuk fungsi mitokondria dalam memproduksi ATP. Vitamin B12,
besi dan asam folat berguna dalam pembentukan sel darah merah untuk transport
oksigen, vitamin B12 juga dibutuhkan dalam absorbsi zat makanan, sintesis
protein dan karbohidrat sebagai sumber pemebentukan energi tubuh. Magnesium dibutuhkan untuk memproduksi ATP. Magnesium
terlibat dalam 300 reaksi enzimatik tubuh termasuk glikolisis, siklus krebs,
pembentukan kreatinin fosfat, aktivasi asam amino, dan sintesis protein.
Magnesium merupakan kofaktor enzim kreatinin kinase yang mengubah kreatinin
menjadi kreatinin fosfat atau fosfokreatinin. Enzim kreatinin kinase membantu
fosfokreatinin bersama ADP untuk membentuk ATP.2,3,4,5
Tebukti bahwa kurangnya vitamin dan
mineral pada tubuh seseorang dapat menyebabkan produksi energi terganggu dan
mempengaruhi aktivitas fisik individu secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan
pemenuhan kebutuhan akan vitamin dan mineral baik dari makanan maupun suplemen.1,6
Indonesian-English Translation
STAMINA AND ENERGY
Stamina is defined as the physical and
moral strength to withstand illness, fatigue or weakness, and endurance. Strength or physical endurance and moral are
supported by the energy produced in the human body. All living beings need
energy to sustain life. Energy is needed for growth and daily activities. When
we move, the need for energy increases so does the need for oxygen by the
muscles. The increasing need for oxygen is met by increasing the intensity and
depth of breathing and increased blood flow due to increase in heart rate. The
body has two major energy systems, aerobic and anaerobic energy systems. The
aerobic system is the first system used when the body requires energy. The
aerobic system produces energy through conversion of energy into Andenosine
Triphosate (ATP). ATP is needed to support many functions of the cell including
carrier function of moving the substrate across cell membranes. ATP is also
used for mechanical work, providing the energy needed for muscle contraction,
not just heart muscle (for circulation of the heart) and skeletal muscle (for
body movement), but also acts as a chemical function, supplying the energy
required to form thousands of macromolecules needed by the cell to live. 1,2
ATP is made through several cell
processes such as fermentation, respiration, and photosynthesis. Most of the
cells used Adenosine Diphosphate (ADP) as a precursor molecule. The process of
change from ADP to ATP occurred in the mitochondria through a cycle called
Krebs cycle. In Krebs cycle, H+ ions are released from the inner mitochondrial
membrane resulting in the activation of the enzyme to catalyze the addition of a
third phosphorous to form ATP. The source of ATP is obtained from the
conversion of food substances with the help of oxygen. Food substances
converted include carbohydrates, fatty acid, and amino acid.
If oxygen in the body is insufficient
to produce energy through the aerobic system then the body converts energy to a
second energy that is anaerobic system in the absence of oxygen. There are two types of anaerobic system,
namely (1) ATP-PC system (Alactic) found in muscle fibers, (2) anaerobic glycolysis
system (Lactic) from the degradation of glucose/glycogen. 2
THE ROLE OF VITAMINS AND MINERALS IN THE PRODUCTION OF
ENERGY
Apart from food
sources, vitamins and and minerals are also vital in the production of energy,
which include B1, B2, B3, B12, Vitamin C, Vitamin E, iron, magnesium, and folic
acid. Vitamins B1, B2, and B3 also called thiamin, riboflavin, and niacin
respectively help the body to convert food into units of glucose used in the
body to form ATP. Vitamins B2 and B3 are also a precursor from FADH2 and NADH,
cofactor required for the production of ATP.
Vitamin B6 also plays an important role in the body’s energy production,
Vitamin B6 is essential for hemoglobin metabolism, which delivers oxygen
through the blood. Oxygen is necessary for the metabolism of ATP. Vitamin C and
E act as antioxidants and proven beneficial to the function of mitochrondria in
producing ATP. Magnesium is involved in 300 enzymatic reactions including
glycosis, krebs cycle, the formation of creatanine phosphate, amino acid
activation and protein synthesis. Magnesium is cofactor of creatine kinase
enzyme that converts into creatine phosphokinase or phospho-creatine kinase.
The enzyme creatine kinase helps creatine phosphokinase along with ADP to form
ATP. 2,3,4,5
It has been proven
that a lack of vitamins and minerals in the person’s body can lead to impaired
energy production and affect the individual’s overall physical activity.
Thereby, it is necessary to meet the needs of both vitamins and minerals from food and
supplements. 1,6